Kisah Donar Turki yang Terkenal di Jerman
Donar Turki yang terkenal di Jerman tidaklah ada di sana begitu saja. Orang Turki adalah salah etnis dengan populasi terbanyak di Jerman selain warga asli dari Jerman sendiri. Sejarahnya, dulu setelah Perang Dunia ke-2, Jerman membutuhkan banyak sekali tenaga kerja, sehingga mereka ‘mengundang’ warga Turki untuk datang dan bekerja di sini. Tentu saja, setelah bekerja mereka diharapkan pulang kembali ke negaranya (habis manis sepah dibuang, istilahnya), tapi siapa sangka, hal ini di luar kontrol sehingga banyak orang Turki yang sampai sekarang menetap di Jerman bahkan makanan mereka si donar Turki yang terkenal di Jerman itupun sudah menjadi makanan favorit bagi orang Jerman sendiri.
Sejarah Etnis Turki dan Hubungannya dengan Donar Turki yang Terkenal di Jerman
Generasi pertama mereka, yaitu yang datang ‘diundang’ bekerja, kebanyakan tidak bisa bahasa Jerman dan merupakan buruh. Generasi kedua (sekarang berumur sekitar 20-30 tahunan), karena orang tuanya ingin mereka memiliki masa depan yang lebih cerah, mulai disekolahkan dan bisa bahasa Jerman. Mereka juga mendapatkan kesempatan kerja yang lebih baik, sehingga dapat mengangkat derajat keluarganya, termasuk ayah ibunya. Setelah itu, lahirlah generasi ketiga (sekarang kebanyakan anak-anak usia sekolah), di mana orang tuanya (yaitu generasi kedua) sibuk bekerja sehingga mereka kebanyakan tinggal dan menghabiskan sebagian besar waktunya dengan kakek neneknya (yaitu generasi pertama) yang sudah pensiun. Karena itu, generasi ketiga ini bisa sedikit bahasa Turki serta sedikit juga bahasa Jerman — jadi ya, nanggung gitu deh ceritanya.
Nah, karena banyaknya orang Turki di Jerman, maka di masing-masing kota, biasanya ada satu daerah yang menjadi pusat perkumpulan orang-orang Turki. Saking banyaknya orang Turki di daerah ini, orang yang tidak bisa bahasa Jerman pun bisa survive lho di sini.
Nah, terlepas dari daerah tersebut, hal ini juga menjelaskan kenapa banyak makanan Turki di Jerman, termasuk kebab atau yang mereka sebut donar (baca: done). Tapi sebenarnya keberadaan orang Turki lebih dari sekedar donar Turki yang terkenal di Jerman. Banyak cerita dan sejarah yang mengiringi keberadaan mereka di Jerman.
Ok, karena sudah terlanjur cerita soal orang Turki, nanggung nih, lanjut aja dulu ya walaupun melenceng dari topik aslinya haha..
Di kota Koln, pernah ada kasus di mana banyak orang-orang Turki yang dibunuh selama beberapa waktu, namun polisi tidak terlihat berusaha mengungkap kasus ini dengan jelas. Alasannya ada saja, seperti: ini karena selisih di dalam rumah tangga dan kerabat. Hal ini berlangsung terus hingga ada 1 polisi wanita yang dibunuh. Setelah kejadian ini, baru polisi berusaha mengungkap kasus ini dengan lebih serius, dan ditemukan bahwa ternyata hal ini dilakukan oleh golongan nasionalist (yang juga dikenal sebagai golongan Nazi).
Kita mungkin hanya ingat sekilas tentang Nazi saat belajar di sekolah, tapi ternyata sampai sekarang, hal ini membekas sekali di orang-orang Jerman lho. Mereka cukup trauma dan sadar bahwa Nazi lah yang memulai semua perang di jaman dulu kala. Hingga sekarang pun, golongan Nazi tidak disukai oleh sebagian besar penduduk Jerman. Namun tidak bisa dipungkiri, bahwa sampai sekarangpun, golongan ini masih eksis di sana, terbukti dari adanya kasus ini dan beberapa sejarah yang mereka tinggalkan di beberapa tempat.
Menurut teman saya yang kakeknya dulu seorang tentara Jerman saat perang, perang itu memang dimulai dan diinisiasi oleh pemimpin, di mana tentara-tentaranya sebenarnya tidak ingin berperang, tapi mereka ‘harus’. Kisah kakeknya sendiri sebenarnya cukup menarik, jadi saya ceritain juga deh ya. 🙂
Kakeknya ini dulu kan ikut berperang saat WW2 (World War 2), dan beliau sempat lolos beberapa kali dari serangan bom. Namun apesnya, beliau ternyata ketinggalan pesawat yang membawa prajurit kembali ke Jerman, hingga pada akhirnya beliau terkena tembakan di daerah dada dan bahu kiri sehingga harus dirawat di camp. Di camp ini, hanya ada 1 suster yang dapat merawat semua tentara yang sakit. Saking banyaknya tentara yang butuh pengobatan dan terbatasnya jumlah tenaga medis, kakeknya ini mengalami infeksi yang cukup parah. Lukanya makin parah, bernanah, dan akhirnya membusuk dengan larva dan ulat-ulat (haduh maafff ini vulgar banget tapi bagian ini ga bisa di-skip). Beliau sudah pikir akan meninggal karena infeksi, namun kenyataannya, ulat-ulat inilah yang memakan semua nanah dan bagian yang busuk sehingga infeksinya bisa sembuh dan beliau hidup!!! (Boleh tepuk tangannya, kakak..)
Kisah sang kakek belum selesai sampai di sana. Setelah perang usai dan situasi mencekam sudah reda, prajurit-prajurit yang selamat dipulangkan dengan kapal namunnn, beliau tidak bisa ikut karena masih memiliki luka yang belum sembuh. Rencana manusia boleh berubah, rencana Tuhan sudah harga mati. Kapal yang membawa para prajurit tersebut kena bom sehingga tenggelam dan semua penumpangnya meninggal. Ya ampunnn ga siiihhhh.. Akhirnya setelah beberapa lama, lukanya sudah sembuh dan situasi kembali normal, beliau berhasil kembali ke Jerman dan beranak cucu. Kalo nggak, Diana ga akan ketemu temen yang ini deh.. 😀 Ternyata hanya dari sebuah makanan donar Turki yang terkenal di Jerman ini, saya banyak belajar tentang sejarah dan kehidupan di negara ini.
emakmbolang.com
jadi panjang ya ceritanya. Ulasa sejerah seperti ini kita jadi tahu kenapa di German banyak orang turky. Suami pernah kuliah di austria juga cerita, klo di Jerman banyak banget orang Turkey dan oleh karena itu mudah banget nemukan masakan halal di German.