Belajar Sepeda dengan Push Bike
Gear Playing

Belajar Sepeda dengan Push Bike

on
May 22, 2018

Menjelang Lala berumur 3 tahun, setelah selesai (baca: bosan) masanya dia bermain dengan sepeda plastiknya, kami mulai mencari tahu untuk mengenalkan sepeda sesungguhnya ke Lala. Sebelumnya dia punya sepeda roda tiga yang terbuat dari plastik yang bisa bisa didorong dari belakang, tapi kemudian kami ingin dia mulai belajar sepeda beneran. Setelah browsing sana sini dan tanya-tanya beberapa teman, akhirnya kami memutuskan untuk mendorong Lala belajar sepeda dengan push bike.

Apa itu Push Bike?

Jadi push bike itu adalah sepeda roda dua yang tidak dilengkapi dengan pedal. Untuk mengendarai push bike ini, anak-anak harus mendorong menggunakan kaki mereka. Bila melihat anak-anak bermain push bike ini, awalnya akan terlihat seperti mereka berlari di atas sepeda. Namun lama-kelamaan, bila kecepatannya sudah cukup kencang, mereka bisa mengangkat kaki mereka dan melaju sambil belajar menyeimbangkan sepedanya. Sepeda ini tidak dilengkapi dengan rem, jadi untuk berhenti harus menggunakan kaki.

Kenapa Kami Memilih Sepeda Push Bike?

Beberapa alasan berikut membuat kami memilih sepeda push bike:

  • Lebih mudah bagi anak untuk memulainya karena prinsipnya hampir sama seperti berlari.
  • Setelah koordinasi tangan sudah cukup baik, mereka bisa belajar keseimbangan secara perlahan.
  • Sepeda ini cukup ringan dan mudah dibawa-bawa (baca: ditenteng).
  • Ketika anak sudah menemukan keseimbangan dan mengangkat kaki saat menggunakan push bike, kita bisa mulai mengenalkan sepeda dengan pedal dan mereka akan lebih cepat menguasainya.
  • Menggunakan push bike membuat anak menjadi lebih mandiri, karena mereka bisa mendorong, menyesuaikan dan bahkan mengangkat sepeda ini sendiri tanpa bantuan dari orang tua saking ringannya.

Tips Memilih Push Bike untuk Anak

Ada beberapa merek dan tipe push bike yang kami sempat cari, sebelum akhirnya kami memutuskan untuk membeli Strider Bikes. Berikut beberapa tips dari kami saat memilih push bike yang tepat untuk anak:

  1. Apakah ketinggian jok bisa disesuaikan? Lebih baik bila bisa disesuaikan sehingga bisa digunakan cukup lama. Kami akhirnya memilih Strider 12 yang bisa digunakan dari anak berumur 18 bulan sampai 5 tahun.
  2. Jenis ban, kami suka dengan Strider Bikes karena ban sepedanya tidak perlu diisi angin dan tidak akan bisa kempes, karena keseluruhan ban adalah karet jadi tidak perlu repot memikirkan pompa atau ganti ban karena kempes.
  3. Berat dan ukuran sepeda, semakin ringan dan semakin kecil ukuran sepeda akan semakin mudah saat membawa dan memudahkan anak saat bermain.
  4. Harga, nah ini tergantung banget dengan keadaan keuangan dan kebijakan setiap keluarga. Kami sendiri berani untuk berinvestasi, untuk barang-barang yang kami rasa punya waktu manfaat yang panjang atau sering dipakai dan punya kualitas baik.
  5. Bandingkan harga di beberapa toko. Saat ini, pilihan berbelanja sangat banyak. Jadi saat kami sudah yakin untuk membeli tipe sepeda tersebut, kami bandingkan harga mulai dari toko resmi di Bali sampai hampir semua online shop serta marketplace yang ada, dan akhirnya kami mendapat harga yang paling pas di marketplace Shopee.
  6. Ajak anak dalam proses memilih dan membeli. Kami terbiasa untuk mengajak Lala berdiskusi, melihat atau bisa bisa mencoba barang yang ingin kami belikan untuk dia. Melibatkan anak dalam proses memilih barang ini akan membuat mereka lebih merasa memiliki barang tersebut. Kami mulai dari memperlihatkan video push bike, lalu kebetulan ada teman yang punya push bike, jadi kami minta ijin untuk Lala mencobanya. Kemudian, saat ada arena Strider Bikes di mall, kami juga ajak Lala untuk mencoba. Setelah dia cukup yakin dan terlihat tertarik kami baru putuskan untuk benar-benar membeli. Setelah kami yang memutuskan merek dan tipe yang cocok untuk Lala, kami serahkan pemilihan warna sepedanya kepada Lala.

Latihan Belajar Sepeda dengan Push Bike

Terakhir tapi paling penting dalam menguasai sepeda dengan push bike ini adalah, ya sering-sering latihan. Mulai dari latihan di rumah, lapangan, atau di mana saja dan sesering mungkin. Latihan ini bisa dilakukan bertahap mulai dari jalanan lurus, lalu dikombinasikan dengan turunan dan tanjakan. Saat akhir pekan ada baiknya simpan push bike-nya di bagasi mobil, jadi ke mana saja kita menghabiskan akhir pekan dan saat ketemu tempat yang bisa dijadikan tempat latihan, tinggal turunin aja 🙂

Sekian tips dan cerita pengalaman kami dengan push bike, walaupun sampai sekarang Lala juga masih belajar, tapi kami cukup senang melihat kemajuan Lala bersepeda baik dari segi teknik maupun keberanian dia 🙂

Cheers,
Eko
TAGS
RELATED POSTS

LEAVE A COMMENT

Eko, Diana & Ariella
Bali, Indonesia

Hi, we are a family of 4, who loves to spend our time together, and traveling is just one of the reasons. We share the best PLACE & TIPS in Indonesia with kids. We always believe that faith & love come first, and other things will follow. Join our adventure updates and discover the essence of family traveling with us!

Awards & Media

Best Indonesian Parenting Blog 2023 Smell Like Home Twinkl

Our Latest Spotify Podcast

(c) Smell Like Home, 2017-2024

Any unauthorized use, sharing, copy, editing, reproduction, or distribution without permission is strictly prohibited by law. Violation of any of these agreements will result in the law enforcement.