Kisah Taman Sari Yogyakarta
City Java

Kisah Taman Sari Yogyakarta

on
November 14, 2016

Taman Sari Yogyakarta sudah dikenal sebagai salah satu tempat yang wajib dikunjungi dan menjadi salah satu tempat favorit untuk mengambil gambar di Yogyakarta, tetapi setelah kami mengunjungi tempat ini ternyata kisah Taman Sari Yogyakarta ini jauh lebih indah dan mengagumkan dibandingkan dengan keindahan arsitekturnya yang masih tersisa saat ini. Tempat yang dikenal juga sebagai Istana Air Taman Sari ini menyimpan begitu banyak cerita dan juga lambang bagaimana peradaban masa lalu yang sebenarnya sudah berkembang, bahkan menurut kami melebihi akal dan pemikiran manusia modern saat ini.

Sejarah Kisah Taman Sari Yogyakarta

Taman Sari Yogyakarta ini terletak kurang lebih sekitar 1 KM di selatan Keraton Yogya. Menurut cerita yang kami dapat, Taman Sari yang dikenal dengan nama istana air ini sebelumnya terletak di tengah sebuah Danau Buatan dan dibangun pada tahun 1758 oleh Sultan Hamengkubuwono I dan diarsiteki oleh seorang Portugis yang diberi nama Demang Tegis (dimana nama Tegis sendiri berasal dari kata Portugis).

Kompleks seluas kurang lebih 10 hektar ini terdiri dari beberapa bangunan utama, yaitu Pulo Kenanga, Masjid Sumur Gumuling dan Area Permandian Sultan. Pulo Kenanga ini dahulu terletak di tengah danau buatan tersebut, di Pulau ini terdapat sebuah bangunan bertingkat tiga dan inilah yang sebenarnya dikenal sebagai pusat istana air Taman Sari. Bagunan utam ini sekarang sudah menjadi reruntuhan, terutama bagain atap yang sudah runtuh sejak gempa bumi besar yang melanda Yogyakarta di tahun 2006. Dari bangunan di Pulo Kenanga ini kita dapat berjalan menuju Masjid Sumur Gumuling yang letaknya saat itu berada di bawah permukaan air danau. Masjid ini memiliki desain yang unik dan diinspirasi oleh budaya Jawa, Hindhu, Cina dan Eropa dan dipercaya merupakan tempat Sultan dan kerabat yang saat itu sudah mulai berpindah keyakinan menjadi Islam Kejawen.

Bangunan utama lainnya yang berada di kompleks ini adalh tempat permandian Sutan, bagian ini terpisah dari Pulo Kenanga dan Masjid, biasanya Sultan mengunjungi tempat ini untuk mandi dan beristirahat bersama kerabat atau para selir. Dahulu kala sumber air di permandian ini dialirkan melalui sungai yang mengalir dari Gunung Merapi. Di bangunan ini terdapat bagian yang merupakan sauna alami dan hanya dapat digunakan oleh sultan. Saat ini semua bangunan tersebut tidak dipergunakan lagi oleh kesultanan Yogyakarta, sehingga saat ini dijadikan situs budaya yang dijaga oleh UNESCO. Bangunan-banguna tersebut saat ini berada di tengah pemukiman warga (abdi dalem) yang dahulu merupakan taman bunga yang mengelilingi Taman Sari. Yang menarik dari arsitektur Taman Sari ini adalah proses pengerjaannya yang dibuat dalam waktu 8 tahun dan dibangun tanpa menggunakan semen atau bahan perekat lainnya.

Lokasi Taman Sari Yogyakarta

Taman sari Yogyakarta terletak tidak jauh dari Keraton Yogyakarta, karena sesuai dengan sejarah dan fungsinya di masa lalu yang memang menjadi tempat Sultan untuk beristirahat dari rutinitasnya di Keraton. Untuk menemukan lokasi Taman Sari ini memang mudah tapi sekaligus sulit karena saat ini di sekelilingnya sudah dipenuhi dengan rumah warga yang kebanyakan merupakan tempat tinggal para abdi dalem Keraton. Setelah tiba di parkiran kita akan menemukan loket tiket masuk, yang merupakan bagian dari tempat permandian Sultan yang berisi beberapa kolam permandian dan juga bangunan tempat berelaksasi. Sementara bangunan lain seperti mesjid dan juga bangunan di Pulo Kenanga sudah berbaur dengan pemukiman warga. Berikut ini adalah lokasi Taman Sari Yogakarta di google map.

Tips Berkunjung ke Taman Sari Yogyakarta

Bila berkunjung ke Taman Sari Yogyakarta ada baiknya berkeliling bersama guide yang bisa menjelaskan kisah Taman Sari Yogyakarta sambil bekeliling melihat sisa-sisa keindahan tempat ini. Yang menarik adalah setiap guide saat ini bisa menjelaskan kisah Taman Sari Yogyakarta melalui layar smartphone dengan tampilan animasi mengenai arsitektur Taman Sari. Hal ini memudahkan kita sebagai pengunjung untuk membayangkan bagaimana keadaan dan bentuk Taman Sari pada saat jamannya. Kampung di sekeliling Taman Sari sudah berkembang menjadi kampung cyber dengan bantuan dari Mark Zuckerberg (CEO Facebook) yang memberikan bantuan kepada para warga, terutama guide di sana sehingga bisa menjelaskan tentang Taman Sari menggunakan presentasi animasi yang menarik dan mudah dimengerti. Selain menjadi itu para guide ini juga mahir mengambil gambar dari angle-angle yang menarik dan unik.

Taman Sari ini memiliki area yang cukup luas dan dipenuhi dengan sudut-sudut yang menarik untuk difoto. Kami menyarankan Anda untuk menyiapkan waktu paling tidak setengah hari untuk menikmati keindahan Taman Sari ini. Jangan lupa siapkan kamera atau handphone Anda untuk menghabiskan waktu mengambil gambar di tempat ini, banyak sekali sudut dan objek foto yang juga membuat tempat ini menjadi lokasi favorit untuk hunting foto di Kota Yogyakarta.

Cheers, Eko
TAGS
RELATED POSTS
2 Comments
  1. Garis Batas

    November 14, 2016

    Hebatnya lagi, guide di Taman Sari ini fasih berbahasa Inggris loh…….saya pernah bawa tamu, mitra kerja dari US untuk berkunjung ke Taman Sari ini…..tadinya saya pikir penjelasan dari guide perlu saya translate lagi ke Bahasa Inggris supaya mereka mengerti……ternyata para guide itu udah bisa fasih menjelaskan ke tamu saya ini

  2. Diana Suciawati

    November 14, 2016

    Iya, betul Mas. Semua guide di Taman Sari yang juga Abdi Dalem ini semua fasih berbahasa Inggris. Beliau juga saat menjelaskan terkadang keceplosan istilah dalam Bahasa Inggris untuk beberapa kata, padahal bisa dibilang, umurnya sudah tidak muda lagi. Salut dengan beliau-beliau yang terus mengabdi ini dan terus mau berkembang positif seiring jaman. 🙂

LEAVE A COMMENT

Eko, Diana & Ariella
Bali, Indonesia

Hi, we are a family of 4, who loves to spend our time together, and traveling is just one of the reasons. We share the best PLACE & TIPS in Indonesia with kids. We always believe that faith & love come first, and other things will follow. Join our adventure updates and discover the essence of family traveling with us!

Awards & Media

Best Indonesian Parenting Blog 2023 Smell Like Home Twinkl

Our Latest Spotify Podcast

(c) Smell Like Home, 2017-2024

Any unauthorized use, sharing, copy, editing, reproduction, or distribution without permission is strictly prohibited by law. Violation of any of these agreements will result in the law enforcement.