Wisata Sungai Bali di Nukad Tampaksiring
Tampaksiring memiliki banyak alam yang memukai, mulai dari subak dan sawah, hingga pura dan sungai — namun hanya sedikit yang menyadari ini. Saat pandemi ini, wisata pinggir sungai di Bali menjadi populer karena termasuk wisata murah meriah serta menyehatkan di alam terbuka, salah satunya adalah wisata sungai Bali di Nukad Tampaksiring.
Wisata Sungai Bali di Nukad Tampaksiring
Menonjolkan wisata alam di sungai, Warung Nukad Tampaksiring menyediakan tempat makan di alam terbuka di pinggir sungai dengan pilihan menu lokal yang sedap dan terjangkau. Berikut ulasan lengkap kami.
Lokasi & Akses ke Warung Nukad Tampaksiring
Tampaksiring memang lebih dikenal dengan sawahnya dibanding destinasi wisata sungai. Namun belakangan ini, beberapa lokasi baru di samping sungai mulai dibangun demi menyediakan tempat hiburan bagi warga lokal Bali di masa pandemi — murah meriah di alam terbuka adalah konsepnya.
Dengan google map, lokasinya mudah ditemukan. Namun dari titik pin di peta, maju sedikit lagi sekitar 50 meter hingga kita bisa melihat tanda “Nukad Tampaksiring” di sebelah kanan jalan.
Dari jalan, mobil dan motor harus turun ke area parkir di mana masih ada pasir di jalan tersebut saat kami datang di bulan Mei 2021, sehingga mungkin akan sedikit licin terutama bagi kendaraan yang akan naik dari area parkir ke jalan utama. Tapi aman kok.
Area parkirnya juga luas dengan area tanah yang berumput. Di area parkir juga ada 1 warung, dan kami udah cobain laklak nya seharga Rp.5.000,- Enak 🙂
Source: (c) SmellLikeHome.com
Demi menikmati wisata sungai Bali di Nukad Tampaksiring, kita harus siap turun tangga dari area parkir ke area makan di pinggir sungai. Tapi jangan khawatir karena deket kok, mungkin turun tangga cuma sekitar 5 menit aja. Nah, untuk turun, ada 2 jalan: ada tangga dan ada jalan berbatu biasa yang ada pasirnya. Kalau menurut kami, pas turun, mungkin ada baiknya pake tangga aja ya biar gak licin pasir kalo lewat jalanan berbatu itu; Pas naik, kami coba di jalan berbatu dan lumayan oke jg sih, anak-anak juga bisa jalan sendiri asal pelan-pelan dan hati-hati aja 🙂
Suasana di Warung Nukad Tampaksiring
Dari parkiran hingga sepanjang jalan turun, kami sudah bisa mendengar suara riuh air sungai. Exciting deh mau wisata sungai Bali di Nukad Tampaksiring. Dan sesampainya di bawah, kita bisa melihat area warung di seberang sungai yang terhubung dengan jembatan bambu. Lumayan, bisa foto-foto dulu di jembatan 🙂
Source: (c) SmellLikeHome.com
Setelah menyebrang, kita akan sampai di dekat area kasir, di mana ada toilet dan shower terbuka di belakang area kasir. Di sebelah kanan jembatan, terdapat lanskap rumput dengan sedikit tempat duduk dan meja, lalu ada tangga naik dan turun (dikit aja kok hehe) sepanjang pinggir sungai, hingga ada area rumput lain yang lebih luas dengan tempat duduk lesehan.
Source: (c) SmellLikeHome.com
Kami pilih area rumput yang di ujung agar menghindari terlalu banyak orang lalu lalang. Tapi lumayan ya kalo gak ada waiter di sana, jauh bok kalo mau pesen makanan. Tapi tenang aja, karena mereka sudah menyediakan walkie-talkie yang langsung tersambung ke staf sehingga kita dapat langsung memesan tanpa harus jalan ke sana. Buat yang mau kurus, mungkin bisa melamar jadi waiter di sini, lumayan banget tiap hari bolak balik mah yaaa, haha..
Di sini, jarak tempat duduknya berjauh-jauhan sehingga aman untuk jaga jarak. Namun karena ada banyak tangga dan tidak ada kursi untuk duduk makan, mungkin tempat ini kurang cocok bagi orang tua, terutama klo kayak papa saya yang kakinya sudah sakit 😀 Daripada wisata sungai Bali di Nukad Tampaksiring, mendingan ajak ke pantai ajah kayaknya hehe..
Menu Warung Nukad Tampaksiring
Saat kami duduk, waiter yang mengantar kami ke tempat duduk menyodorkan menu dan menunggu kami untuk memesan. Menunya didominasi makanan Bali, tapi ada juga kok yang gak pedes untuk anak-anak. Ini berbagai menunya beserta harga yang kami ingat:
- Aneka paket grill, ada paket berdua, berempat, dsb. Isinya bisa pilih dagingnya, dan ini kita grill sendiri, ky dikasih grill kecil gitu. Isinya seperti sosis, ayam, jagung, sate (sosis, paprika, daging), dsb. Harganya berkisar Rp.125.000,- ke atas untuk paket berdua.
- Ayam bakar
- Ayam guling
- Tipat kuah, Rp.18.000.- Isinya ada ayam lumayan banyak, 3 potong kecil, telur rebus, tipat, dan kuah garang asem. Enak, guys! Apalagi kuahnya, beuhh..
- Bubuh (bubur) Bali Rp.9.000. Aku pesen ini untuk anak-anak. Ada lah pedesnya dikitttttttttt aja di sayurnya, tapi Kai (2.5 tahun) bisa makan juga kok walau dia minum terus, hahaha..
- Nasi sela sambil lindung, Rp.25.000,- Bisa pilih dagingnya, Eko pilih yang ayam. Menurutku lumayan enak, tapi kata Eko lbh enak tipat kuahku. Memang sih, rumput tetangga lebih hijau, HUAHAHA..
- Rujak colek, 10rb. Menurutku kurang ya, mungkin bukan seleraku aja karena potongan buahnya besar-besar dan dicolek. Rujak sedap kan potongan kecil2 dan dicampur bumbunya, slrrpp.. Tapi bumbunya lumayan enak sih. Dan positifnya, anak-anak jadi bisa makan buahnya karena gak dicampur bumbunya, kan pedes..
- Pisang goreng, Rp.10.000,- isi 4. Enak!! Pisangnya manis, garing, trus ada ditabur gula merah sedikit di atasnya. Kmrn rebutan tapi kok aku lupa mau nambah lagi -.-“
- Es gula Rp.8.000,-
- Es kelapa jeruk Rp.10.000,-
- Es cincau Rp.10.000,-
- Kelapa utuh Rp.20.000,-
Source: (c) SmellLikeHome.com
Menu lainnya aku lupa, maaf hehe. Tapi aku makan sekeluarga (2 dewasa, 2 anak) Rp.109.000 guys. Kenyang, enak, dan harganya oke kok. Beneran ala ‘kampung’ tapi rasa gak kampungan. Jauh lebih murah dibanding aku makan di Sanggraloka Farm di Ubud kemarin. Tapi ya, fasilitas dan plating-nya juga beda sih. Masing-masing cocok lah, tinggal dipilih aja semampu dan senyamannya gimana 🙂
Fasilitas di Warung Nukad Tampaksiring
Karena judulnya adalah wisata sungai Bali di Nukad Tampaksiring, setelah makan dan bosen ngobrol, anak-anak mulai nyemplung ke sungai. Anak-anak gak bisa berenang karena arusnya lumayan bikin berotot juga kalo diberenangin — berotot mak bapaknya yang jagain maksudnya haha.. Jadi, kita bisa duduk-duduk atau pegangan di batu yang besar-besar sambil rendeman. Hmm, ademm..
Source: (c) SmellLikeHome.com
Walaupun gak sejernih hingga bisa lihat sampe ke dasar sungai, tapi gak ada sampah yang lalu lalang. Pas kami datang, warnanya sedikit cokelat karena sedang ada proyek, kata staf-nya. Tapi pas kami nyemplung, warnanya udah mendingan.
Buat yang mau mandi setelah berendam, ada shower terbuka di dekat toilet. Kalo kami kemarin cuma kering-keringin pake handuk aja.
Anyway, kata Eko, kelihatannya sih area kiri kasir mungkin akan dibangun juga, karena kelihatannya sedang diratakan. Ya, kita berharap aja ya, karena kalo areanya lebih luas, jadi lebih banyak lagi orang yang bisa datang tanpa perlu berdesak-desakkan saat mau wisata sungai Bali di Nukad Tampaksiring.
Tips saat ke Warung Nukad Tampaksiring
Singkat cerita, kami menghabiskan waktu sampe sore di sana. Waktu seharian udah habis deh, semua senang dan anak-anak gak cranky/bosen juga.. Pas kami pulang sorenya, makin rame yang dateng. Jadi mendingan datang sebelum jam makan siang kali ya, biar gak terlalu banyak nyamuk juga kan masih terang.
Jadi, buat yang kulitnya sensitif terhadap gatel dan serangga (kayak aku haha), daripada terganggu dan gak nyaman, mendingan antisipasi aja dengan membawa spray anti serangga 🙂 Oya, di sana udah bisa bayar pake QRIS juga, jadi gak perlu khawatir kalo gak bawa uang cash.
Warung Nukad Tampaksiring Opening Hour
Setiap hari jam 10.00-18.00 WITA
Warung Nukad Tampaksiring
Address: Jl. Pertiwi Brata, Selat, Susut, Kabupaten Gianyar, Bali 80552
Phone: 0878-6219-4411
Instagram Warung Nukad Tampaksiring
Nah, itu aja ulasan dari kami ya. Semoga bermanfaat!
Moko
Makanannya menggugah selera Mba, dan gak mahal juga ya di sana
Diana Suciawati
Betul Kak.., rasanya juga enak hehe..